REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA--Mantan pemain kriket Australia menjadikan Islam dan muslim sebagai bahan lelulon jelang pertandingan persahabatan tim kriket Australia dan Afrika Selatan. Oleh pemain Afrika Selatan dan Federasi Kriket Australia (CA) lelulon itu dinilai rasis.
Juru bicara CA mengatakan tidak ada tempat untuk rasisme dalam olahraga. "Kami sepenuhnya mendukung kebijakan Dewan Kriket Internasional (ICC)," kata dia seperti dikutip Sydney Morning Herald, Senin (12/11).
Kontroversi itu bermula ketika Greg Ricthie, mantan pemain kriket Queensland, Greg Ritchie, berkomentar saat makan siang. "Pagi ini, saya coba menghentikan tiga anak laki-laki muslim yang coba merusak kunci bagasi mobil saya. Hei..anda merusaknya karena satu alasan," kata dia. Namun, Greg menolak leluconnya itu disebut rasis.
"Saya tidak ada masalah dengan muslim. Itu lelucon yang saya gunakan. Saya juga cukup sering menjadikan kata kafir sebagai bahan lelucon. Sudah 500 kali saya gunakan," ungkapnya.
Manajer tim Kriket Afrika Selatan, Mohammed Moosaje menilai apa yang diucapkan Greg mengecewakan dan boleh dibilang sebagai rasis. Lelucon macam itu tidak memiliki tempat dalam masyarakat dan dunia olahraga.
"Sangat memalukan," kata dia. Sebelum ini, Greg juga pernah berkomentar rasis soal Muslim Pakistan."Ada kota di Pakistan yang disebut Lahore, tidak banyak dari mereka yang aneh. begitu saya memberi tahu anda," kata Greg waktu itu.