REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar tidak melihat usaha pengeboman kepada Syahrul Yassin Limpo saat perayaan HUT Golkar ke-48 di Makassar sebagai ancaman terhadap partai. Bagi Golkar upaya pengeboman itu hanya aksi teror yang mengerikan.
"Kami melihat ini bukan sebagai ancaman kepada Golkar," kata Wakil Sekretaris Jendral Partai Golkar, Tantowi Yahya kepada Republika, Senin (12/11).
Tantowi mengatakan Golkar prihatin dengan peristiwa di Makassar. Menurutnya teror di Makassar menunjukan aksi adanya eskalasi keberanian dari pelaku teror saat menjalankan aksi.
Biasanya, pembom melancarkan aksi diam-diam, namum kali ini pembom berani menyusup ke tengah-tengah kerumunan massa dan melempar bom ke panggung.
"Pelaku pemboman artinya berani mengambil resiko dikenali dan bahkan dihakimi massa," ujarnya.
Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Y Tohari, mengaku terkejut dengan usaha pemboman di Makassar. Menurutnya, sekarang pelaku teror mulai masuk ke dalam pentas partai politik.
"Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian serius," katanya.
Ia kemudian meminta aparat keamanan segera menyelesaikan kasus ini. Hal ini agar tidak terjadi spekulasi politik di publik.
"Sebaiknya aparat keamanan segera mengungkap pelaku dan motif di balik pengeboman ini," ujarnya.