REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan bakal menghadap Komisi VII DPR RI, pada hari ini Selasa (13/11). Dahlan menemui komisi energi itu dalam kapasitasnya sebagai mantan Direktur Utama PT PLN.
Pertemuan direncanakan pukul 10.00 WIB di ruang rapat Komisi VII DPR. Menurut DPR, rapat ini akan membahas laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 2009 hingga 2010, di mana telah terjadi inefisiensi di PLN yang jumlahnya mencapai Rp 37,60 triliun, sebesar Rp 17,9 triliun pada 2009 dan Rp 19,6 triliun di 2010.
Sebagaimana diketahui dalam hasil auditnya, BPK menyatakan PLN tidak efisien dalam mengelola keuangan. Karena PLN kekurangan pasokan gas untuk pembangkit, perusahaan ini harus menggantinya dengan sumber energi lebih mahal yakni batu bara dan BBM.
Mandeknya sejumlah energi primer terbarukan seperti proyek panas bumi juga menjadi penyebab lainnya. Ini menyebabkan PLN boros dan tak mampu menghemat anggaran yang dipakai.
Sementara itu, saat ditanya wartawan akhir pekan lalu, apakah kali ini Dahlan akan mengklarifikasi DPR, ia menginyakan. "Saya akan menjawab semua pertanyaan DPR," kata pria yang menjabat sebagai Dirut PLN sejak 23 Desember 2009 hingga 19 Oktober 2011.
Bukan hanya Dahlan, rapat ini rencananya bakal dihadiri pula oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dan petinggi BUMN yang memasok energi primer ke PLN, PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero). Pertemuan yang diagendakan di masa reses DPR ini, sebelumnya sudah pernah diagendakan dua kali di Oktober lalu namun selalu batal karena Dahlan tak hadir.