Selasa 13 Nov 2012 15:17 WIB

Islam dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia (2)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Suasana rapat pembahasan Piagam Jakarta.
Foto: jakarta.go.id
Suasana rapat pembahasan Piagam Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada 1955, para pemimpin Masyumi, NU, PSII dan Perti berpeluang kembali untuk memperjuangkan berlakunya syariat Islam, namun usaha itu mengalami jalan buntu.

Sebab, UUD yang dirumuskan konstituante tidak kunjung selesai.

Oleh karena itu, Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 yang menetapkan pembubaran konstituante dan UUD 1945 diberlakukan kembali.

Dalam konsideran Dekrit itu disebutkan bahwa Piagam Jakarta menjiwai dan merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan UUD 1945. Konsideran inilah yang memungkinkan diberlakukannya syariat Islam bagi pemeluknya.

Suasana politik Indonesia segera memasuki masa Demokrasi Terpimpin, saat kekuatan Islam dideskreditkan oleh kekuatan ideologi komunis yang sangat dominan. Masyumi dibubarkan, sementara partai Islam lainnya dipaksa menyesuaikan diri dan tokohnya diintimidasi.

Masa Demokrasi Terpimpin berakhir dengan gagalnya Gerakan 30 September PKI. Tumbangnya Orde lama ini memberikan harapan baru kepada umat Islam.

Pada masa ini, partai-partai Islam: NU, PSII, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) yang didirikan sebagai wadah penampung aspirasi politik warga Masyumi), dan Perti difusi menjadi satu, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Akhirnya, sejalan dengan pembaruan politik Indonesia, asas ciri (Islam) dicabut dari PPP, dan oleh karena itu tidak ada lagi partai Islam.

 

sumber : Ensiklopedi Hukum Islam
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement