REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Anggota Komisi I DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), mengecam pemerkosaan yang dilakukan kepolisian Malaysia terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Apalagi, di saat hubungan Indonesia dan Malaysia yang terus berlangsung secara baik.
''Saya meminta, menyerukan agar dihukum seberat-beratnya dan dipastikan ke depan tak ada kejadian serupa menimpa TKI-TKI kita yang ada di Indonesia. Ini tak hanya berlaku untuk Malaysia, tapi juga tempat lain yang ada TKI. Ini seruan besar,'' kata dia di Pacitan, Jawa Timur, Selasa (12/11).
Ibas mengaku tak setuju jika kemudian ada kebijakan yang menghentikan pengiriman TKI sektor informal ke luar negeri serta menarik pulang mereka yang sudah dikirim. Meski pun tindakan kekerasan dan pemerkosaan terhadap TKI kerap terjadi di berbagai negara, terutama Malaysia dan Timur Tengah.
Menurutnya, cara terbaik justru memberikan solusi berupa menyampaikan nota protes ke Malaysia atau negara-negara lain yang ada kejadian serupa. Apalagi TKI merupakan sumber devisa yang berarti bagi negara.
''Mereka juga perlu kesejahteraan sekaligus untuk mencitrakan bangsa kita di luar negeri. Jadi solusi terbaik adalah kita meminta perlakuan keras, keji seperti ini yang tak bisa diterima secara moral, agama, etika untuk diberhentikan,'' jelas Sekjen Partai Demokrat tersebut.
Untuk saat ini, ungkap dia, lebih baik mendengar lebih lanjut mengenai apa yang ingin disampaikan kementerian terkait. Jika kemudian dirasakan perlu pendalaman lebih, maka Komisi I DPR bisa saja mengagendakan pertemuan dengan para pihak terkait mengenai masalah ini.
''Justru kita ingin proteksi TKI yang ada di luar negeri. Mereka pahlawan devisa negara kita. Sehingga apa pun kejadiannya tak bisa ditolerir dan diterima secara moral,'' jelasnya.