REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Situasi kekerasan dan diskriminasi yang masih menimpa minoritas Kristen dan Muslim seperti Syiah di Indonesia dikecam oleh Kepala Komisi Tinggi HAM PBB, Navi Pillay.
Dalam kunjungannya ke Jakata, Navi, bertemu dengan para pemimpin komunitas Kristen dan juga minoritas Syiah, yang beberapa kali dipandang sebagai target serangan garis keras dalam beberapa tahun terakhir.
"Saya sangat tertekan mendengar berbagai kasus kekerasan, pemaksaan relokasi, dan penolakan dalam kartu identitas serta diskriminasi lain terhadap mereka," ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, seperti dikutip AFP, Selasa (13/11).
Ia mengingatkan Indonesia berpotensi kehilangan kemajemukan dan toleransi kebudayaan bila situasi semacam itu terus terjadi.
"Jika tak ada langkah tegas untuk mengatasi kekerasan dan kebencian yang kian meningkat terhadap minoritas dan intepretasi ekstrem Islam dibiarkan saja, kondisi itu mungkin terjadi."