REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Co-CEO Bwin Party, perusahaan judi online terbesar di Inggris yang beroperasi di Belgia, Norbert Teufelberger, ditahan oleh aparat hukum. Teufelberger diminta menjelaskan dan mempertanggungjawabkan kejatuhan saham Bwin lebih dari empat persen di level 113,3 sen poundsterling.
Teufelberger pernah ditahan polisi di Prancis tahun 2006. Ia dituduh melanggar undang-undang perjudian dimana memberikan kesempatan kepada peserta judi yang tak memiliki lisensi untuk beroperasi.
Pengamat industri sekaligus Direktur Counsel iGaming, Stuart Tilly, mengatakan insiden tersebut menyebabkan kegelisahan di mitra perusahaan AS. "Ini bisa menimbulkan pernyataan tentang hasil fit & proper test dia dalam mengemban tugas," katanya, dikutip dari The Guardian, Rabu (14/11).
Hukum di Belgia hanya mengizinkan operator yang memiliki lisensi untuk menjalankan bisnis perjudian konvensional dan permohonan izin judi online. Jika terlalu banyak pihak-pihak yang tak berlisensi masuk, maka akan berdampak langsung pada harga saham.