REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Masyarakat Karibia (CARICOM), Selasa (13/11), menyeru Pemerintah AS diminta memperhatikan seruan masyarakat internasional untuk mengakhiri embargo" terhadap Kuba.
Sebabnya ialah tindakan tersebut telah mengakibatkan ketidak-adilan mendasar bagi negara pulau kecil di Karibia itu selama lebih dari setengah abad.
Joseph Goddard, Wakil Tetap Kepulauan Barbados di PBB, mengeluarkan pernyataan tersebut saat ia berbicara di Sidang Majelis Umum PBB atas nama Masyarakat Karibia, CARICOM mengenai perlu diakhirinya embargo ekonomi, perdagangan dan finansial yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Kuba.
"Negara anggota CARICOM juga terus menghargai dan menikmati hubungan bersama yang hangat dan berlangsung lama dengan Amerika Serikat," kata Goddard sebagaimana dilaporkan Xinhua.
"Dalam semangat ini lah, kami mendesak pemerintahnya (AS) agar mendengarkan seruan masyarakat internasional untuk mengakhiri embargo."
CARICOM adalah organisasi 15 negara merdeka di Karibia. Tujuan utama badan regional tersebut ialah meningkatkan integrasi ekonomi dan kerja sama di kalangan anggotanya, guna menjamin keuntungan dari penyatuan dinikmati secar sama, dan mengkoordinasikan kebijakan luar negeri. Markas Sekretariatnya berada di Georgetown, Guyana.
Amerika Serikat memberlakukan blokade terhadap Kuba pada 1962, ketika negara itu memutuskan hubungan diplomatik. Pemerintah Dwight David Eisenhower melakukan tindakan sepihak terhadap Kuba untuk mencegah revolusi Kuba lewat perang ekonomi.