REPUBLIKA.CO.ID,PARIS -- Perancis menyatakan pengakuan atas koalisi oposisi Suriah yang baru terbentuk. Negara Eiffel tersebut pun berjanji akan mempertimbangkan kemungkinan untuk memberikan bantuan senjata kepada kelompok koalisi untuk menggulingkan pemerintahan Bashar Al-Assad.
Presiden Perancis, Francois Hollande mengatakan, pihaknya mengakui koalisi oposisi sebagai dewan nasional yang mewakili rakyat Suriah. Ia bahkan mendukung koalisi sebagai pemerintahan transisi saat penggulingan rezim Assad.
"Saya mengumumkan hari ini bahwa Prancis mengakui Dewan Nasional Suriah sebagai wakil sah satu-satunya rakyat Suriah dan sebagai pemerintahan masa depan Suriah yang demokratis sehingga memungkinkan untuk mengakhiri rezim Bashar Al-Assad," tuturnya Selasa (13/11) waktu setempat.
Prancis selama ini memang dikenal sebagai kritikus Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Meski demikian, pemerintah Perancis sebelumnya enggan mempersenjatai pasukan oposisi dalam melawan rezim. Pasalnya, muncul kekhawatiran senjata akan jatuh ke tangan kelompok Islam radikal.
Menurut Hollande, Perancis masih mempertimbangkan apakah bantuan senjata akan dikirim ke Suriah. Namun jika senjata dapat digunakan oleh kelompok oposisi yang tepat, maka Perancis siap membantu.
"Pertanyaan terkait pengiriman senjata, Perancis tidak mendukung selama bantuan senjata itu tak jelas pendistribusiannya. Dengan koalisi segera sebagai pemerintahan Suriah yang sah, pertanyaan ini akan dipertimbangkan Perancis, bahkan oleh semua negara yang mengakui koalisi ini," kata Hollande.