REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rajawali Indonesia masih berusaha memboyong bintang asal Korea Selatan, Psy ke Indonesia.

"Kita masih berusaha, kita berharap proses negosiasi bisa berlangsung lancar," ujar Anas Syahrul Alimi selaku CEO Rajawali Indonesia saat dihubungi ROL, Rabu (14/11) siang.

Terkait kicauan Psy yang mengatakan pihaknya berbohong, Anas menyatakan hal itu sebuah kesalahan komunikasi. Ia menyatakan media mengambil sumber dari surat undangan jumpa pers.

Namun begitu, ia mengaku salah karena telah menyebar undangan sebelum menerima surat konfirmasi dari pihak manajemen Psy.

"Ada kesalahan di PR-ing (public relations) kita. Seharusnya kita tidak mengirim surat undangan itu dulu," katanya.

Ditanya apa penyebab negosiasinya dengan Psy begitu alot, Anas tak mau berbicara banyak.

"Saya takut blunder, posisinya lebih kepada teknis saja," ujarnya.

Seperti diketahui, Psy membantah dirinya akan menggelar konser di Jakarta. Ia mengatakan promotor di Indonesia berbohong akan kabar tersebut (Baca: Psy Bantah akan Konser di Indonesia).

Hal itu dikemukakan Psy lewat akun twitternya, @psy_oppa.

"@psy_oppa: aku mencintai penggemarku. aku tidak suka ketika sesorang berbohong pada mereka. Maaf Indonesia dan Norwegia karena promotor telah mengatakan satu hal yang bohong," ungkap Psy seperti dikutip dari akun twitternya, Rabu (14/11).

Ikuti Whatsapp Channel Republika