REPUBLIKA.CO.ID, Iran baru saja memamerkan hovercraft terbarunya dalam latihan militer pekan lalu. Negara itu mengklaim kapal berbantalan udara dengan peluncur rudal dan drone itu adalah produksi dalam negeri.
Mungkin klaim itu benar, tapi tak ada informasi yang bisa diverifikasi bahwa semua alutsista Iran yang dipamerkkan pekan ini benar-benar sepenuhnya baru.
Tapi bila dicermati, Tondar misal, mirip dengan hovercraft milik Inggris, Hovercraft Corporation SR.N6 — yang pertama kali diperoleh Iran ketika Shah masih berkuasa— dengan kemampuan berlayar hingga 58 knots dan berat sekitar 10 tons.
Namun itu belum pernah terjadi sebelumnya di Iran upaya memutakhirkan SR.N6 yang ditambahi peluncur rudal dan lapisan cat baru hingga disebut produksi dalam negeri. Namun prinsip desain dibalik hovercraft era 1970-an itu tak sulit dikenali bila toh Iran membangun tiruannya sendiri.
Fakta lain, hovercraft Iran juga kecil, dan mungkin berjumlah tak lebih dari 14 unit. Ukurannya bahkan lebih kecil dibanding milik Korea Selatan yang memiliki 130 Kongbang, cukup berpotensi meluncurkan serangan ke beberapa kepulauan Korea Selatan.
Kemudian hovercraft-hovercraft milik Iran juga akan mudah disikat dalam konfrontasi Angkatan Laut AS dengan persenjataan jauh lebih baik, dan setiap serangan harus dilakukan cepat dengan mengandalkan kejutan bila ingin menghasilkan kerusakan nyata.
Namun perlu diakui hovercraft Iran kreatif dan alternatif dengan biaya rendah bila dibanding membangun kapal selam baru. Iran
Iran juga kedapatabn membawa beberapa hovercraft tuanya buatan Inggris, BH.7, seperti yang tertangkap oleh Google Maps--hanya beberapa lompatan dari Selat Hormuz yang strategis.