Kamis 15 Nov 2012 06:03 WIB

'Malaikat Maut' Mengintai Inggris

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Fernan Rahadi
Heavy Rain, lukisan karya Megan Lightell yang dipamerkan dalam art exhibition ZEITGEIST–The Art Collections of Wiyu Wahono and Indra Leonardi di Galeri Seni Bataviasche Kunstkring.
Foto: daman.co.id
Heavy Rain, lukisan karya Megan Lightell yang dipamerkan dalam art exhibition ZEITGEIST–The Art Collections of Wiyu Wahono and Indra Leonardi di Galeri Seni Bataviasche Kunstkring.

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON  --  Kematian mengintai sebuah galeri seni di Skotlandia. Sebuah pameran yang bertajuk 'From Death to Death' segera dibuka di Scottish National Gallery of Modern. Di London, puluhan lukisan tentang kematian juga dipajang di Galeri Wellcome Collection, Museum London.

Di sana, sebuah patung lilin yang mengerikan dipajang. Patung itu adalah seorang mayat yang dibedah oleh seorang dokter. Ada juga lukisan seorang laki-laki yang bangkit dari kematian.

Di Cambridge, Museum Fitzwilliam juga menampilkan lukisan milik Poussin. Lukisan-lukisan itu menggambarkan beberapa momen kematian yang ekstrem.

Representasi kematian populer di kalangan beberapa seniman Inggris akhir-akhir ini. Apalagi, beberapa di antaranya merupakan kisah nyata.

Di awal tahun 90-an, seekor hiu memakan korban di Iceberg. Seorang wanita bernama Rachel Whiteread tewas.

"Sekitar 90-an juga, Lucian Freud meninggal akibat menderita penyakit AIDS. Artis Felix Gonzales Torres juga meninggal karena penyakit serupa," kata pengamat Jonathan Jones, dikutip dari The Guardian, Kamis (15/11).

Semua peristiwa itu diabadikan dalam lukisan pada galeri-galeri yang dibuka dan dapat dikunjungi pekan ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement