Kamis 15 Nov 2012 09:24 WIB

Ekspansi Bisnis, BNI Gandeng Bank Jepang Beraset Rp 550 Triliun

Rep: Nur Aini/ Red: Hazliansyah
BNI
Foto: ,
BNI

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Untuk ekspansi bisnis internasional, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menjalin kerjasama dengan The Iyo Bank, regional bank terbesar di daerah Shikoku, Jepang. The Iyo Bank mengelola aset sekitar Rp 550 triliun.

"Kerjasama ini merupakan rangkaian inisiatif bisnis BNI untuk memperluas jaringan yang mendukung bisnis perbankan dan transaksi internasional lainnya," ujar Pemimpin Cabang BNI Tokyo, Gatoet Gembiro Noegroho, kepada pers, Kamis (15/11).

The Iyo Bank adalah regional bank yang berdiri sejak 1878, memiliki 150 cabang serta 11 anak perusahaan yang berada di 13 perfecture/provinsi di Jepang. Saat ini terdapat 63 nasabah perusahaan yang telah beroperasi di Indonesia.

BNI tengah fokus untuk memberikan layanan produk maupun nonproduk perbankan pada bank-bank asal Jepang yang membawa nasabah korporasi mereka ke Indonesia.

Layanan tersebut antara lain membawa perusahaan kecil dan menengah asal Jepang yang juga nasabah dari Bank asal Jepang ke kawasan industri di Indonesia, seperti ke kawasan industri Karawang, Jawa Barat. Fasilitas tersebut merupakan bagian dari aktivitas unit khusus yang disebut Japan Desk di BNI.

Saat ini, BNI sudah mengikat perjanjian kerjasama dengan sekitar 39 Bank Regional dan satu Shinkin Bank (Bank Koperasi). Masing-masing bank tersebut memiliki nasabah yang tertarik untuk berinvestasi ke Indonesia. Nilai investasi rata-rata nasabah bank asal Jepang yang berskala UKM adalah sekitar Rp 120 miliar per perusahaan.

Perusahaan Jepang di Indonesia telah berjumlah lebih dari 1.000 perusahaan yang mempekerjakan sekitar 300 ribu orang. 

Bank-bank regional asal Jepang yang telah bekerja sama dengan BNI antara lain Hyakugo Bank, Hokuto Bank, Shonai Bank, Chugoku Bank, Gunma Bank, Juroku Bank, Hiroshima Bank, Hokuriku Bank, Kagoshima Bank, Kyoto Bank, Aichi Bank, dan Joyo Bank.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement