REPUBLIKA.CO.ID, Keyakinannya terhadap tauhid membuat doa-doa pemuda tersebut mudah dikabulkan oleh Allah.
Suatu hari, ketika si pemuda berangkat untuk belajar ilmu sihir, mendadak di tengah jalan ada seekor binatang buas.
Binatang tersebut membuat orang-orang tidak berani untuk melintasi jalanan tersebut.
Maka, pemuda itu berkata. “Sekarang aku akan mengetahui yang mana yang lebih baik di sisi Allah apakah ajaran sang rahib atau ajaran ahli sihir,” ujarnya.
Dia lalu mengambil sebuah batu dan berdoa, “Ya Allah, jika ajaran rahib itu lebih baik di sisimu maka bunuhlah binatang itu supaya orang-orang dapat lalu lalang di tempat ini.”
Batu itu kemudian dilemparkannya kepada binatang tersebut dan langsung membuatnya terbunuh.
Kemudian, pemuda itu menemui si rahib dan menceritakan kejadian yang barusan dialaminya. Si rahib berkata kepadanya. “Hari ini engkau lebih utama daripadaku. Sesungguhnya engkau tentu akan menerima cobaan maka apabila engkau ditimpa satu cobaan, janganlah engkau menunjuk diriku.”
Keyakinannya terhadap tauhid membuat doa-doa pe muda tersebut mudah di ka bul kan oleh Allah. Si pemuda pun menggunakan kemuliaan tersebut untuk membantu orang lain. Dia mengobati ber macam-macam penyakit, bahkan mampu membuat orang buta kembali melihat.
Berita itu pun sampai ke telinga teman sang raja yang buta sejak lahir. Dia pun menemui si pemuda tersebut dengan membawa banyak hadiah.
Namun, si pemuda berkata dengan sangat rendah hati. “Sebetulnya, saya tidak dapat menyembuhkan siapa pun. Tapi, yang menyembuhkan itu adalah Allah. Kalau engkau beriman kepada Allah, saya akan doakan engkau kepada Allah, tentu Dia sembuhkan engkau,” ujarnya.