Jumat 16 Nov 2012 15:41 WIB

Jose Mujica Presiden Termiskin di Dunia (3)

Jose Mujica
Jose Mujica

REPUBLIKA.CO.ID,"Saya mungkin terlihat seperti lelaki tua eksentrik,,... tapi ini adalah sebuah pilihan bebas," tambah dia. Ini barangkali kalimat yang populer dan sering diucapkan Jose Mujica.

Pemimpin Uruguay ini menyampaikan pendapat yang sama ketika memberikan sambutan di KTT Rio +20 Juni lalu. "Kita semua berbicara tentang pembangunan berkelanjutan untuk keluar dari kemiskinan. Tapi apa yang kita pikirkan? Apakah kita menginginkan model pembangunan dan konsumsi dari negara-negara kaya?"

"Saya bertanya sekarang: apa yang terjadi di planet ini kalau orang India punya proporsi mobil per rumah tangga yang sama dengan Jerman? Berapa banyak oksigen yang kita sisakan?"

"Apakah planet ini punya cukup sumber daya sehingga tujuh atau delapan miliar penduduknya bisa punya tingkat konsumsi dan sampah sama dengan masyarakat kaya saat ini? Konsumsi berlebihan seperti inilah yang membahayakan planet kita."

"Apakah bumi memiliki sumber aya yang cukup dan bisa menyamai tingkat konsumsi dan limbah yang dihasilkan masyarakat. Konsumsi berlebihan seperti ini yang merugikan planet kita?" tuturnya.

Mujica menyatakan kebanyakan pemimpin dunia memiliki sebuah "obsesi buta untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dengan konsumsi warganya, seperti dunia akan berakhir kalau itu tidak dilakukan."

Meski perbedaan Mujica yang vegetarian dengan pemimpin dunia yang lain sangat besar, namun dia tetap tidak kebal dari naik turunnya kehidupan politik.

"Banyak yang simpati pada Presiden Mujica karena hidupnya yang sederhana. Tapi ini tidak melepaskan dia dari kritik terhadap pemerintahannya," kata pengumpul pendapat umum di Uruguay, Ignacio Zuasnabar.

Oposisi Uruguay menyebut keadaan ekonomi negara saat ini tidak menghasilkan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik dan bahwa sejak pertama terpilih popularitas Presiden Mujica sudah turun menjadi di bawah 50 persen suara.

Tahun ini ia juga diserang karena dua langkah kontroversialnya. Kongres Uruguay baru-baru ini mensahkan peraturan yang melegalkan aborsi untuk masa kehamilan sampai 12 pekan. Tidak seperti pendahulunya, Mujica tidak mem-veto keputusan itu.

Dia juga mendukung sebuah debat tentang legalisasi konsumsi ganja, dalam ketentuan yang juga akan memberikan monopoli kepada negara dalam mengelola perdagangannya.

"Konsumsi ganja bukan hal paling mengkhawatirkan, transaksi obat terlarang lah masalah sebenarnya," kata dia.

Namun dia tidak terlalu khawatir dengan peringkat kepopulerannya, yang menurut hukum di Uruguay berarti dia tak bisa mengikuti pemilihan lagi tahun 2014.

Dia memutuskan untuk pensiun dari dunia politik pada usia 77 tahun. Saat itu dia akan mendapat pensiun dari pemerintah - dan tak seperti mantan presiden yang lain, penurunan pendapatan itu tak akan menjadi masalah bagi dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement