Ahad 18 Nov 2012 08:30 WIB

Obama akan Desak Myanmar Putus Hubungan Korut

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Fernan Rahadi
Barrack Obama
Foto: LA Times
Barrack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama berencana membahas hubungan militer antara Myanmar dan Korea Utara saat kunjungannya ke Myanmar. Obama yang tengah dalam perjalanan menuju Asia tersebut akan mendesak Myanmar memutus hubungan militer dengan Korea Utara.

Presiden AS Barack Obama berangkat menuju Myanmar, Sabtu (17/11) waktu AS atau Ahad (18/11) waktu Asia. Menggunakan pesawat Air Force One, rombongan Obama bertolak ke Asia dan dijadwalkan akan berkunjung pula ke Thailand dan Kamboja sebelum mendarat di Myanmar.

Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS, Ben Rhodes mengatakan, Obama akan menghelat dialog dengan pemerintah Myanmar terkait hubungan dengan Korea Utara. Pemerintah AS melihat hubungan militer kedua negara dapat memicu banyak masalah terutama terkait reformasi demokrasi Myanmar.

"Presiden akan berdialog dengan pemerintah Burma (Myanmar) tentang perlunya mengurangi hubungan mereka dengan Korea Utara. Kami melihatnya (hubungan tersebut) sebagai masalah dimana mereka (Myanmar) telah mulai bergerak ke arah positif (Reformasi demokrasi). Kami ingin memperkuat tindakan itu dan sekali lagi, melihat Burma memutuskan hubungan militer dengan Korea Utara," tuturnya.

Seperti dikabarkan, Obama berkunjung ke Myanmar dalam upaya permasalahan demokrasi dan kekerasan etnis di yang terus merenggut hak Muslim Rohingya di negara Asia Tenggara tersebut.

"Selain reformasi demokrasi, kami pun prihatin dengan konflik etnis yang terus berlangsung di Burma (Myanmar)," tutur Rhodes.

Tur Obama akan menjadi perjalanan bersejarah. Pasalnya, ia merupakan presiden AS pertama yang berkunjung ke Myanmar. Obama dijadwalkan kembali ke Washington Rabu pagi mengingat terdapat masalah internal yakni pajak AS yang harus diselesaikan Obama. Konflik internasional antara Gaza dan Israel pun merenggut banyak perhatian Obama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement