REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --- Serangan Zionis Israel ke Gaza adalah serangan terencana dan bukan perang terhadap faksi Hamas. Pakar politik kenamaan Amerika Serikat (AS) Noam Chomsky mengatakan aksi sepihak Negara Yahudi adalah pembantaian terhadap warga Palestina.
"Pembantaian di Gaza bukan tentang menghancurkan Hamas. Bukan tentang roket-roket yang meluncur dari Gaza ke Tel Aviv," Chomsky mengatakan itu, seperti disimpulkannya dalam akun twiter miliknya, Ahad (18/11).
Zionis Israel menghujani wilayah blokade di Gaza dengan rudal-rudal canggih, menggunakan senjata berat dan mematikan seperti laiknya peperangan. Kapal angkatan laut Negara Yahudi itu juga ikut membantu pembantain kali ini. Puluhan warga tewas, ratusan mengalami luka dan kritis.
Namun menurut dia serangan itu dialamatkan ke penduduk sipil yang tidak bersenjata. Armada serang itu dijelaskan dia membidik kamp-kamp kumuh warga Gaza, merubuhkan sekolah-sekolah, blok apartemen, dan rumah ibadah bagi semua agama.
Warga Gaza tidak memiliki pertahanan dan angkatan perang, apalagi jet tempur. Warga Gaza memiliki hak untuk melindungi wilayah sisa okupasi paksa Zionisme tersebut.
"Ini adalah tahap akhir dari kampanye lama untuk pemebersihan etnis," lanjut Chomsky.
Chomsky menolak pernyataan bela diri versi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu maupun otoritas negara lain, seperti Presiden Barack Obama yang mengatakan serangan udara adalah bentuk hak dari pembelaan diri suatu negara dari ancaman bahaya pihak luar.
"Anda buta dan tidak bisa melihat ketika serdadu anda menduduki tanah yang bukan milik anda. Itu bukan pertahanan. Siapapun anda itu bukan pertahanan," tulis dia.