REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Divisi Kontrol dan Pengawasan Militer Zionis Israel mulai menerapkan sensor ketat terkait liputan berita lolosanya serangan roket pejuang Gaza ke jantung pertahanan Tel Aviv. Karena, berita itu dapat meresahkan warga setempat.
Situs Al-Mukhtasar melaporkan Militer Israel meminta media-media setempat tidak mempublikasikan berita-berita yang berhubungan dengan kerusakan bangunan dan fasilitas lain akibat gempuran roket-roket dari jalur Gaza.
“Media harus ikut bertanggung jawab agar menyensor berita-berita seperti itu karena mengakibatkan warga ketakutan,” ujar petugas Israel.
Sebelumnya, Israel membombardir gedung media Al-Quds TV di pusat kota Gaza. Serangan menyebabkan enam wartawan terluka.
Israel juga membajak Radio Aqsa. Mereka kemudian memanfaatkan radio ini untuk memprovokasi rakyat Palestina dengan memberikan pengumuman di radio tersebut.