Senin 19 Nov 2012 12:44 WIB

Yogyakarta Diusulkan Jadi Kota Kreatif ke UNESCO

Rep: Heri Purwata/ Red: Dewi Mardiani
Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Yogyakarta akan diusulkan sebagai kota kreatif ke United Nation Education Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Pengusulan ini dimaksudkan sebagai peningkatan citra dan kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata DIY, Tazbir, pada pembukaan seminar di Yogyakarta, Senin (19/11). Seminar dibuka pelaksana tugas (Plt) Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan Ilmu Pengetahuan, I Gede Pitana.

Dijelaskan Tazbir, usulan ini berdasarkan potensi yang ada di Yogyakarta. "Kita punya handycraft sejak zaman Belanda seperti kerajinan perak di Kotagede," kata Tazbir.

Untuk pengusulan, lanjut Tazbir, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan stakeholders. Menurut rencana, naskah usulan ini sudah selesai akhir tahun 2012. Namun untuk bisa berhasil menjadi kota kreatif dari UNESCO, kata Tazbir, tidaklah mudah. Sebab banyak pesaing yang mengajukannya. "Yang saya tahu, selain Yogyakarta, juga ada Solo dan Bandung," katanya.

Diharapkan jika Kota Yogyakarta menjadi kota kreatif akan meningkatkan citra Yogyakarta. Selain itu, juga akan memunculkan industri-industri kreatif lebih banyak lagi, sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement