REPUBLIKA.CO.ID, Sejak berdiri pada 2010, Spirit of Aqsha (SOA) dengan penggeraknya, Ustaz Bachtiar Nasir, menyebarkan spirit atau ruh untuk pembebasan Palestina dari cengkeraman Zionis Israel.
Oleh karenanya, aksi yang dilakukan SOA, selain memberi bantuan kepada rakyat Palestina, juga menanamkan kepada para generasi Islam untuk concern terhadap Palestina.
Misi ke depan yang diperjuangan Sprit of Aqsha, kata Bachtiar Nasir, fokus mengampanyekan pembebasan Palestina di Indonesia, Asia Pasifik, dan seluruh dunia.
Salah satu caranya dengan mencetak ribuan buku pembebasan Palestina, lalu disebarkan ke berbagai profesi. Dengan demikian, profesi apa pun bisa kampanye untuk pembebasan Palestina.
Kalau tim medis sudah banyak yang turun membantu Palestina, kini melibatkan kalangan lain, seperti para artis, olahragawan, dan berbagai profesi lainnya digalakkan mengampanyekan pembebasan Palestina.
“Daripada ustaz menjadi seleb, lebih baik para seleb saya jadikan santri. Mereka saya tanamkan untuk perjuangan Palestina,” kata Bachtiar.
Impian lain yang diperjuangkan Ketua SOA ini ialah membangun Rumah Palestina. Rumah ini diproyeksikan sebagai pusat informasi dan kebudayaan berkaitan dengan Palestina.
Malaysia sudah lebih dulu memiliki Rumah Palestina. Sudan, walaupun negara miskin, telah menyediakan puluhan hektare lahan untuk membangun Tower Palestina yang dananya disumbangkan untuk Palestina.
Sebelum Rumah Palestina berdiri, Bachtiar membangun Palestina Corner yang berlokasi di Markasnya di Tebet, Jakarta Selatan. “Dengan Palestina Corner ini diharapkan bisa menjadi pusat informasi dan kebudayaan Palestina,” ujarnya.
SOA tidak bergerak sendiri, tetapi terlibat dengan elemen lain di Indonesia yang concern pada Palestina, bahkan ikut andil bekerja sama dengan elemen yang ada di berbagai mancanegara. Nama Bachtiar Nasir pun masuk dalam jajaran pendiri Asia Pasifik Communities Conference for Palestina (ASPAC).