REPUBLIKA.CO.ID, EPOK -- Buanglah sampah pada tempatnya. Himbauan yang tampak sepele tapi sering diabaikan tersebut, ternyata merenggut nyawa seorang bocah di Depok. Sentanu Surya Sentana tewas terseret arus Kali Ciliwung ketika hendak membuang sampah di kali tersebut.
Awalnya, bocah lima tahun itu anak pasangan Ahmad Riyadi dan Desi itu, hendak membuang sampah bersama kakaknya, Palupi (7) hendak membuang sampah. "Biasanya Tanu tidak pernah ikut, tapi saat itu dia ikut kakaknya buang sampah dan terbawa arus Kali Ciliwung hingga ditemukan tewas," kata ibu korban, Desi di Depok, Senin (19/11).
"Saat itu pukul 06.30 WIB, saya sedang memandikan anak ketiga. Saya menugaskan anak saya yang pertama untuk membuang sampah ternyata anak kedua saya Tanu ikut serta, padahal biasanya ia tidak pernah ikut," papar Desi, warga RT 06 RW 05 Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung.
Ahmad dan Desi pun harus menerima kenyataan pahit, anaknya tewas terbawa arus Kali Ciliwung. Ia menjelaskan berdasarkan keterangan anak pertamanya, Palupi, korban terpeleset kulit pisang sebelum jatuh ke dalam jurang kali sedalam lima meter.
"Melihat kejadaian tersebut, anak saya kebingungan dan saya juga panik dan meminta tolong warga sekitar," sebut Desi.
Seorang saksi mata, Suryana (30) sesaat sebelum kejadian sempat bertemu korban, karena memang habis hujan jalan sekitar tersebut menjadi licin dan air Kali Ciliwung lagi deras-derasnya.
"Jenazah korban ditemukan tim SAR di bawah jembatan Panus dekat perumahan Komplek Belacasa, kira-kira satu kilometer dari lokasi kejadian," kata Ketua RT 06, Supriyadi.
Ia mengatakan jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Harapan, Pancoran Mas. Saat ditemukan, di wajah korban terdapat luka memar tepatnya di bagian dahi dan mulutnya membiru. Rencananya jenazah dimakamkan di TPU Ratujaya dan menunggu ayahnya kembali dari Bali.
Ikuti Whatsapp Channel Republika