REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius menyatakan gencatan senjata antara Israel dan pejuang Gaza adalah kebutuhan mendesak.
Prancis, kata Fabius, bersedia membantu menengahi gencatan senjata. "Perang bukan pilihan. Itu tidak pernah menjadi pilihan," katanya kepada wartawan di Tel Aviv, seperti dinukil AFP, Senin (19/11).
Fabius berpendapat ada dua kata kunci dari agresi militer Israel. "Kemendesakan dan gencatan senjata. Keadaan di Jalur Gaza, seperti di Israel, sangat sulit, dengan banyak kematian," katanya dalam jumpa pers pada akhir kunjungan sehari ke Israel dan wilayah Palestina.
"Prancis ingin menjadi perantara dalam gencatan senjata," katanya seraya menegaskan, Paris tidak memiliki hubungan langsung dengan gerakan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.
"Saya pikir Presiden Mesir dapat memiliki peran penting dan berguna dalam kemelut ini," kata Fabius.
Pernyataan itu disampaikan pada hari kelima serangan udara Israel atas Gaza, yang sudah menewaskan lebih dari 70 orang. Di satu sisi pejuang Palestina menembakkan ratusan roket ke negara Yahudi tersebut, salah satunya menewaskan tiga warga.