REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penasehat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Indonesia Bungaran Saragih menilai minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) belum dapat dikembangkan secara masif menjadi bahan bakar nabati (BBN) untuk menggantikan peranan bahan bakar minyak (BBM).
Menurut Bungaran, hal ini tak lepas dari masih besarnya subsidi yang diberikan pemerintah kepada dua BBM utama yakni premium dan solar. "Di sini kurang menguntungkan. Akibatnya, sawit (CPO) sulit diterapkan," tutur Bungaran dalam diskusi rountable antara media massa dengan RSPO di Jakarta, Senin (19/11).
Sebagai gambaran, nilai subsidi BBM, elpiji, dan BBG dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 bakal mencapai Rp 193,8 tiliun.
Angka ini berpotensi mengalami peningkatan mengingat konsumsi bahan bakar yang terus meningkat. Oleh karena itu, mantan Menteri Pertanian ini menambahkan potensi sawit untuk dikembangkan sebagai BBN baru dapat dilakukan apabila subsidi dihilangkan.