Rabu 21 Nov 2012 07:50 WIB

Pemerintah Hitung Ulang Honor Tenaga Musiman

Anggito Abimanyu
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Anggito Abimanyu

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH--Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Anggito Abimanyu menyatakan Kementerian Agama RI sedang menghitung ulang honor bagi petugas tenaga musiman (temus) terkait munculnya sejumlah pertanyaan tentang besaran honor tersebut pada tahun ini.

Anggito dalam pesan singkatnya yang diterima di Jeddah, Rabu, mengatakan terjadinya perbedaan besaran honor tersebut dimungkinkan karena adanya selisih kurs.

Sebelumnya sejumlah tenaga musiman, khususnya mahasiswa, mempertanyakan besaran honor mereka yang kemungkinan berbeda dengan tahun lalu. Mereka memperkirakan 265 riyal perhari dan ada juga yang memperkirakan 280 per hari, tetapi info yang terima ternyatakan hanya 255 per hari.

"Kami tidak mempermasalahkan besarannya, yang kami harapkan transparansi besaran honor kami," kata salah seorang mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir dan menjadi temus tahun ini.

Berkaitan dengan itu, mereka menginginkan keterangan reami dari pemerintah mengenaikan penetapan honor tersebut.

Anggito mengatakan perbedaan besaran tersebut murni karena perbedaan kurs karena jika dihitung dalam kurs riyal maka nilainya menjadi turun. Selama ini temus di Jeddah menyatakan sudah menerina 5000 riyal sebagai honor termin pertama dan akan menerima sisanya pada termin kedua.

Sementara temus di Makkah sudah menerima termin kedua karena pelayanan haji di kota Harram itu akan berakhir pada 25 November ini. Besaran honor yang diterima temus di Makkah itu yang menjadi dasar pertanyaan temus di Madinah dan Jeddah.

Anggito mengatakan selisih kurs petugas temus yang direkrut Kementerian Agama RI mungkin tidak akan bermasalah karena instansi itu sudah menyediakan dana cadangan yang disediakan untuk menutupi selisih kurs.

"Yang jadi masalah bukan di temus Kemenag RI karena kita punya dana cadangan selisih kurs, masalahnya ada di temus Kemenkes RI," kata Anggito.

Solusi untuk memecahkan permasalahan itu agar tidak terjadi perbedaan honor temus, maka Anggito menyatakan akan mengecek ketersediaan dana cadangan selisih kurs di Kemenkes RI.

Sementara Kepala Daerah Kerja Jeddah Ahmad Abdullah mengatakan memang terjadi perbedaan besaran honor temus karena dikenakan pajak dan selisih kurs.

Honor temus ditetapkan dalam dolar dalam mata anggaran pemerintah lalu dikurskan dalam rupiah. "Karena honor temus dibayarkan di Saudi, maka dana tersebut di transfer ke Saudi. Dana honor itu ditukar dalam mata uang dolar lalu di Saudi ditukar lagi dalam mata uang riyal untuk dibayarkan pada tenaga musiman," kata Abdullah.

Transfer dana dilakukan karena tidak mungkin membawa dana tunai dari Indonesia ke Saudi. Proses transfer ini yang memungkinkan terjadi penurunan nilai karena tidak mungkin huga menggunakan mata uang riyal dalam transfer uang dari Jakarta ke Saudi.

Terlepas dari itu, Abdullah yakin permasalahan selisih kurs itu akan diatasi karena pemerintah bertekad tidak akan merugikan tenaga musiman.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement