Rabu 21 Nov 2012 08:58 WIB

Warga Tergusur Proyek Museum KAI Hanya Diberi Tali Asih

Rep: s bowo pribadi/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—PT Kereta Api Indonesia (KAI) tak akan memberikan uang ganti rugi kepada penghuni rumah dinas dan pemilik kios/ruko di sekitar Museum Kereta Api, Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Warga tergusur hanya akan diberikan tali asih sebagai uang ganti bongkar dan angkut barang. “Namun besarnya berapa kami belum tahu,” ungkap Manajer Humas PT KAI Daop IV, Sapto Hartoyo , Rabu (21/11).

Menurut dia, uang tali asih ini diberikan karena beberapa kios tersebut berdiri di atas lahan aset PT KAI dan beberapa kepala keluarga yang harus dipindah tinggal di rumah dinas perusahaan kereta api nasional ini. 

Sementara besaran nilai tali asih yang rencananya akan diberikan akan disesuaikan antara lain dengan luas bangunan, bentuk bangunan (permanen atau semi permanen).

Rencana pembayarannya, masih jelas Sapto, akan dilakukan sebelum rencana pembongkaran dilakukan, yakni tanggal 15 Desember 2012. Hingga saat ini tim khusus renovasi Museum Kereta Api atau Stasiun Ambarawa ini juga sudah menghitung.

Berdasarkan penghitungan tersebut, ada 11 ruko dan 4 rumah dinas yang harus dikosongkan. Setiap orang memiliki dua hingga tiga buah ruko.

Dari data itu  pihaknya akan mengajukan tali asih ini ke kantor pusat PT KAI. “Setelah disetujui, akan langsung kami bayarkan kepada warga yang berhak mendapatkan,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, PT KAI Daop IV akan menggusur warga yang tinggal di rumah dinas dan mendirikan kios/ruko di lahan Museum Kereta Api Ambarawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement