Rabu 21 Nov 2012 17:09 WIB

Jokowi: Gedung Baru Harus Tampilkan Arsitektur Betawi

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Hazliansyah
 Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo membagikan Kartu Jakarta Sehat kepada penduduk kelurahan Marunda di Jakarta Utara, Senin (12/11). (Adhi Wicaksono)
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo membagikan Kartu Jakarta Sehat kepada penduduk kelurahan Marunda di Jakarta Utara, Senin (12/11). (Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berkomitmen mengangkat kebudayaan betawi dalam berbagai sektor kehidupan di ibukota. Termasuk dalam hal arsitektur bangunan.

Jokowi mengatakan, pihaknya tengah menggodok kebijakan persyaratan baru dalam pengeluaran izin mendirikan bangunan (IMB). Syarat baru itu adalah, setiap kontraktor harus memasukkan karakteristik betawi dalam asitektur gedung yang dibangun.

"Tadi pagi sudah saya bahas agar nanti IMB yang baru, karakter betawi harus dimunculkan," kata Jokowi di sela kunjungannya ke Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ia menjelaskan, karakter arsitektur betawi tersebut tidak harus ditampilkan di seluruh gedung. Tapi, cukup sedikit saja di tampak depan bangunan.

"Tidak perlu semuanya sampai lantai 80. Cukup tampak depannya saja. Entah itu di pintunya atau di mananya, yang penting karakter kota ini tampak dan muncul," imbuh Jokowi.

Seiring dengan kebijakan ini, Jokowi juga menjanjikan setiap bangunan yang akan dibangun oleh Pemprov DKI akan menampilkan arsitektur serupa.

"Baik itu pasar, baik itu kantor, baik itu sekolahan, ke depannya karakter betawi itu dimunculkan," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement