REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Duta Besar Republik Indonesia yang baru untuk wilayah Australia dan Vanuatu, Nadjib Riphat Kesoema, secara resmi mulai bertugas di Australia.
Hal ini ditandai dengan penyerahan surat-surat kepercayaan Presiden Republik Indonesia kepada Kepala Negara Australia Gubernur Jenderal Quentin Bryce di Government House, kediaman resmi Gubernur-Jenderal di Canberra, Rabu (21/11).
Dalam upacara tersebut, Duta Besar Nadjib menyampaikan ucapan salam hangat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan mengulangi komitmen Pemerintah RI untuk terus melanjutkan hubungan baik yang telah terbina selama ini antara Australia dan Indonesia.
Menurut Nadjib, belum pernah hubungan bilateral kedua negara sedekat ini sepanjang sejarah Indonesia, sejak Australia menolak kapal-kapal Belanda berlabuh di Sydney pada tahun 1945 dan 1948, sebagai tanda solidaritas kepada para pejuang Tanah Air yang sedang memperjuangkan dan mempertahankan Kemerdekaan RI.
Untuk melanjutkan peningkatan saling pengertian antar-bangsa, Bryce mengajak Indonesia untuk meningkatkan kerjasama dan pertukaran antar organisasi perempuan kedua negara.
Setelah upacara selesea, Bryce mengundang semua Dubes yang diterima pagi itu untuk bersantap siang bersama di kediaman resminya.
Dalam suasana yang lebih informal ini, Nadjib melaporkan berbagai perkembangan terkini dalam hubungan diplomatik kedua negara termasuk tiga mekanisme bilateral yang diselenggarakan setiap tahunnya yaitu Annual Leaders Meeting, 2+2 Ministerial Meeting (pertemuan bilateral untuk Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan) serta dialog Indonesia-Australia bagi kalangan masyarakat madani.