REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Setelah dua tahun menunda, pemerintah India akhirnya mengeksekusi pria bersenjata tersangka teror Mumbai pada Selasa (20/11) pagi. Satu dari sepuluh tersangka teror yang menewaskan 166 orang tersebut dieksekusi secara diam-diam.
Muhammed Ajmal Kasab, satu-satunya tersangka teror Mumbai yang ditangkap hidup-hidup digantung secara rahasia pada pukul 7.30 pagi di penjara Pune, dekat Mumbai. Sebelumnya, Kasab sempat meminta grasi dari presiden. Namun Presiden India Pranab Mukherjee menolaknya,
Vonis mati yang dijatuhkan beberapa tahun lalu pun akhirnya dilaksanakan. Menteri Dalam Negeri Sushil Kumar Shinde mengatakan, pemerintah lokal telah mengirim surat permohonan grasi Kasab kepada presiden 16 Oktober lalu. Namun presiden menolaknya pada 5 November.
"Sudah diputuskan maka pada 21 November pukul 7.30 pagi ia digantung. Prosedur tersebut telah selesai hari ini," ujarnya, Rabu (21/11).
Sebelumnya, tersangka dipenjara dengan kawalan yang ketat di negara bagian Maharashtra. Bahkan biaya penjara khusus teroris tersebut sempat membuat kesulitan pemerintah setempat.
Menteri Dalam Negeri untuk negara bagian Maharashtra, RR Patil pun menyambut baik eksekusi tersebut. Menurutnya, hukuman tersebut pantas diberikan untuk membalas setiap jiwa yang tewas saat insiden 2008 lalu.
"Untuk semua orang yang tidak bersalah, dan polisi yang kehilangan nyawa mereka dalam serangan keji pada bangsa kita," tuturnya.