REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Warga permukiman kumuh di DKI Jakarta mendapat angin segar. Gubernur Joko Widodo mengatakan akan segera merevitalisasi 100 kampung pada tahun depan.
"Targetnya tahun depan 100 kampung. Tinggal nanti di dewan disetujui berapa. Kalau disetujui 50 ya kita jalani 50," kata Jokowi saat menunjukkan sampel desain revitalisasi kampung kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Kamis (21/11).
Ia menjelaskan, pihaknya telah menganggarkan Rp 30-50 miliar untuk pembangunan tiap kampungnya. Konsep pelaksanaannya pun telah diajukan ke DPRD DKI untuk disahkan."Sudah kita kasih ke dewan. Responnya sangat positif. Kerja itu cepet-cepetan," imbuhnya.
Jokowi menyatakan program revitalisasi kampung itu akan dilakukan setiap tahun. Jangka lima tahun ke depan, pihaknya menargetkan merevitalisasi 360 kampung."Ada 360-an kampung yang perlu kita upgrade. Jadi kalau setahun dapat 100, berarti lima tahun sudah rampung. Tapi semua kembali lagi ke dewan," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 100 kampung tersebut akan ditata ulang sesuai dengan potensi daerah setempat. Kampung-kampung itu pun akan diberi nama baru sesuai tema kekuatan lokalnya.
"Setiap kampung punya tema sendiri-sendiri karena di situ ada kekuatan lokalnya. Misalnya Kampung Tekstil di Kebon Kacang, karena di situ ada kekuatan lokal garmen Tanah Abang," papar Jokowi.
Selain Kampung Tekstil, ada juga Kampung Kampung Kampus di Tomang. Kawasan ini didesain sebagai penyangga bagi kampus-kampus yang banyak berlokasi di sekitar Tomang.
Lalu ada juga Kampung Backpacker di Kebon Sirih. Kampung ini didesain untuk mengakomodasi turis-turis mancanegara yang banyak datang ke kawasan Jalan Jaksa.