REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS- Beberapa bom berjatuhan di beberapa kabupaten di Ibu Kota Suriah, Damaskus, sepanjang hari Kamis (22/11). Insiden terkini itu menambah lingkaran kerusuhan tanpa akhir.
Hari Kamis dimulai dengan mendaratnya beberapa bom mortir di permukiman Al-Mazzeh, menimbulkan kerusakan material dan melukai beberapa orang, kata beberapa pegiat dan media pro-pemerintah.
Bom tersebut menghantam satu bangunan tempat tinggal dan sekitar sekolah di Al-Mazzeh, kata laporan itu.
Kamis sore, satu peledak yang dilekatkan di bawah satu mobil meledak di Kabupaten Barzeh, Damaskusmelukai pengemudi kendaraan tersebut, kata media setempat.
Selain itu, beberapa kelompok bresenjata menembakkan bom mortir ke Kabupaten Al-Midan, Damaskus, tapi hanya menimbulkan kerusakan harta, kata laporan setempat.
Di Lapangan Al-Abbasiyah di Damaskus, Kamis, beberapa pria bersenjata melepaskan tembakan secara membabi-buta ke satu bus penumpang, menewaskan seorang penumpang dan melukai beberapa orang lagi, kata blog berita Syria Press.
Sementara itu, beberapa pegiat juga melaporkan jatuhnya banyak bom di sekitar pertokoan di Jalan Raya Damaskus-Daraa, dan melukai banyak orang.
Beberapa pegiat menambahkan satu bom menghantam satu rumah di Kabupaten Kafar Souseh, yang dilanda konflik, dan melukai dua anak kecil.
Peristiwa paling akhir tersebut terjadi saat bentrokan dan pertempuran masih berkecamuk di pinggiran selatan Damaskus, dan tak ada tanda akan mereda kendati tentara pemerintah terus melancarkan operasi.
Pemerintah dan gerilyawan saling tuding mengenai pengeboman sementara banyak warga sipil cedera sebagai akibat dari kerusuhan yang tak pernah berhenti.
Kerusuhan di Suriah meletus pada Maret 2011, ketika pemrotes turun ke jalan untuk menyerukan penggulingan Presiden Bashar al-Assad. Ketegangan sejak itu telah meningkat dan pasukan keamanan Suriah telah dituduh menembaki pemrotes yang tak bersal