Sabtu 24 Nov 2012 18:10 WIB

Wuih, Jambu Mete Bali Diminati Masyarakat Eropa

BIJI JAMBU METE. Seorang warga menunjukkan biji jambu mete hasil panenannya di Dusun Gondang Timur, Desa Gondang, Kec. Gangga, Tanjung, Kab. Lombok Utara, NTB, Selasa (9/10). Biji jambu mete yang telah melalui proses pengeringan tersebut dijual kepada seha
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
BIJI JAMBU METE. Seorang warga menunjukkan biji jambu mete hasil panenannya di Dusun Gondang Timur, Desa Gondang, Kec. Gangga, Tanjung, Kab. Lombok Utara, NTB, Selasa (9/10). Biji jambu mete yang telah melalui proses pengeringan tersebut dijual kepada seha

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Jambu mete organik hasil para petani di Bali menarik minat masyarakat di sejumlah negara Eropa dan Asia.

"Ekspor jambu mete dari Bali rata-rata 125 ton per tahun," kata Kepala Seksi dan Sarana Usaha Dinas Perkebunan Provinsi Bali, IGA A Oka Antari, di Denpasar, Sabtu.

Ekspor jambu mete itu terbesar ke Belanda, Jerman, dan India dengan harga jual Rp 13 ribu hingga Rp 14 ribu per kilogram.

"Produk pertanian organik tersebut berasal dari para petani jambu mete yang berbasis di wilayah Kubu, Kabupaten Karangasem," ucapnya.

Dia menuturkan, ada empat subak atau kelompok tani yang secara rutin memasok buah kepada eksportir dan sudah disahkan oleh lembaga sertifikasi Swiss.

"Sertifikat organik itu diperoleh sudah cukup lama. Keunggulan dari buah tersebut adalah bebas dari bahan kimia sehingga banyak diminati khususnya oleh masyarakat negara-negara di Eropa," ujarnya.

Antari menjelaskan bahwa selain jambu itu, petani dari Bali juga mengekspor kacang mete putih dengan jumlah permintaan rata-rata 50 ton per bulan namun hanya mampu terpenuhi sebanyak 200 ton per tahun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement