REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Turki pada Rabu (21/11) secara resmi meminta NATO menggelar sistem pertahanan rudal di perbatasannya dengan Suriah untuk meningkatkan sistem pertahanan udara.
Iran melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, mengatakan hal itu hanya akan memperburuk krisis di Suriah.
"Masalah ini takkan membantu (penyelesaian) krisis Suriah dan hanya akan menambah rumit situasi dan membuatnya jadi lebih parah," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast.
Mehmanparast mengkritisi setiap tindakan untuk memiliterisasi masalah Suriah dan menekankan lebih baik negara yang berpengaruh mencari penyelesaian politik bagi masalah regional.
Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen telah mengatakan NATO akan membahas permintaan Turki tanpa penundaan.