REPUBLIKA.CO.ID, Muhyiddin ibnu al-Arabi adalah salah seorang sufi di Abad pertengahan, kehidupan dan tulisan-tulisannya sekarang banyak memengaruhi pemikiran di Timur maupun Barat.
Oleh masyarakat Arab, ia dikenal sebagai Syeikh al-Akbar, 'Syeikh Agung', sedang orang-orang Kristen Barat melalui terjemahan langsung mengenalnya; 'Doktor Maksinius'. Ia wafat pada abad ke-13.
Kebenaran
Ia telah membingungkan semua orang yang belajar Islam,
Setiap orang yang mempelajari Mazmur,
Setiap Rabbi Yahudi,
Setiap pendeta Kristen.
Cinta Yang Lebih Tinggi
Pecinta awam memuja gejala kedua.
Aku mencintai Yang Sejati.
Cinta Yang Khusus
Ketika bulan penuh muncul pada malam hari, menampakkan wajahnya di tengah rambut.
Dari penderitaan muncul gambaran dirinya; tangis air mata di pipi; seperti bunga bakung hitam menumpahkan air mata di atas mawar
Kecantikan hanyalah kesunyian: sifatnya lah yang berlimpah.
Bahkan memikirkan bahaya kehalusannya (kendati terlalu kasar merasakan dirinya). Jika demikian, Bagaimana bisa ia terlihat dengan benar oleh alat tubuh yang janggal seperti mata?
Keajaibannya tak tertangkap nalar. Ia melampaui aneka penglihatan.
Ketika penjelasan mencoba menjabarkan dirinya, ia menguasainya.
Kapan pun berupaya, penjelasan menjadi terusir Karena hal itu seperti mencoba untuk membatasi.
Jika seseorang mencari cita-citanya yang lebih rendah (untuk merasakan cinta seperti pada umumnya), selalu ada orang lain yang tidak akan melakukannya.
Pencapaian Seorang Guru
Orang berpikir bahwa seorang Syeikh mestinya menunjukkan keajaiban-keajaiban dan menunjukkan pencerahan. Syarat seorang guru, betapapun, hanyalah bahwa ia harus memiliki semua yang dibutuhkan murid.
Wajah Agama
Sekarang aku disebut rusa di padang pasir,
Sekarang seorang pendeta Kristen,
Sekarang seorang Zoroaster
Kekasih ada Tiga, tetapi Satu:
Yakni tiga dalam kenyataannya satu.
Hatiku Dapat Menerima Segala Rupa
Hatiku dapat menerima segala rupa. Hati berubah-ubah sesuai kesadaran yang paling dalam. Bisa jadi berbentuk seperti rusa padang rumput, biara para rahib, patung pemujaan, pengunjung (peziarah) Ka'bah, Lembaran Taurat untuk ilmu pengetahuan tertentu, lembaran-lembaran al-Qur'an.
Tugasku adalah hutang terhadap Cinta. Dengan bebas dan sukarela aku menerima apa pun yang terlarang untukku. Cinta seperti cinta seorang kekasih, kecuali sebagai pengganti mencintai gejala, aku mencintai yang Hakiki. Agama, kewajiban, adalah milik dan keyakinanku. Tujuan cinta manusia adalah menunjukkan yang terakhir, cinta sejati. Inilah cinta yang sadar.
Lainnya adalah jenis yang membuat manusia tidak menyadari dirinya sendiri.