Ahad 25 Nov 2012 20:08 WIB

Hatta Desak Importir Segera Datangkan Daging

Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (20/12). (Republika/Wihdan Hidayat)
Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (20/12). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa meminta para importir yang telah mendapatkan ijin untuk segera melakukan impor daging sapi guna menyetabilkan harga.

"Ternyata jatah untuk impor belum dilakukan oleh importir dan ini harus dilakukan, ini laporan dari deputi," kata Hatta di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu.

Hatta memperingatkan para importir yang telah mendapatkan ijin untuk segera melaksanakan impor dan tidak bermain-main dalam masalah ini.

"Saya harap lakukan (impor), jika tidak melakukan saya minta beri peringatan. Saya minta berikan teguran kepada hal yang begini," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah akan melakukan intervensi guna meredam kenaikan harga daging sapi. Dirinya meminta agar persediaan sapi dapat segera dipotong untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Disisi lain, menurut dia, berdasarkan laporan terdapat persediaan sapi di kawasan Timur yang dapat digunakan mencukupi permintaan sapi di pulau Jawa. "Sebetulnya stok sapi itu ada, cukup namun diperlukan mobilisasi angkutan dari Timur ke Jawa," katanya.

Sementara itu, ia menambahkan, dirinya telah memerintahkan pejabat di eselon I untuk menghitung ulang kebutuhan masyarakat terhadap daging sapi, sebab dimungkinkan adanya kenaikan permintaan karena peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini guna mengetahui jumlah peningkatan permintaan daging sapi sehingga diharapkan pada tahun depan, Pemerintah memiliki angka yang lebih pasti terhadap kebutuhan daging sapi.

Ia menambahkan, dirinya juga akan segera menggelar rakor tingkat menteri terkait hal ini. "Minggu depan ini, Senin akan segera rakorkan untuk kita putuskan," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement