REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PAN, Muhammad Hatta, mengatakan, pihaknya segera mengirimkan surat klarifikasi ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terkait tuduhan bahwa dirinya mengikuti pertemuan dengan pimpinan PT Merpati Nusantara.
"Saya pada waktu yang sama seperti dituduhkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, sedang bertugas di Klaten dan tidak menghadiri rapat di DPR," kata Muhammad Hatta, di Solo, Senin.
Menurut dia, pada tanggal 1 Oktober 2012, dirinya menjalankan tugas melakukan sosialisasi Undang Undang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bersama anggota Dewan Komisioner OJK, Rahmad Waluyanto.
"Saya mempunyai dokumentasi acara saat kegiatan di Klaten. Saya tidak menghadiri pertemuan dengan PT Merpati. Tuduhan kepada saya itu, tidak benar dan dinilai fitnah," kata M Hatta menjadi anggota DPR Dapil Klaten, Boyolali, dan Sukoharjo itu.
Menurut dia, pihaknya membantah tegas apa yang dituduhkan bahwa dua nama dan salah satunya yang hadir dalam rapat tersebut dirinya. Pada rapat di DPR saat itu dirinya tidak hadir dan juga tidak pernah melakukan pertemuan lainnya di luar acara rapat resmi DPR bersama pimpinan PT Merpati.
"Saya saat itu, berada di Grand Cokro Klaten dan tidak bisa hadir rapat di DPR," katanya.
Oleh karena itu, kata Muhammad Hatta, bahwa surat kepada Presiden, rencananya dikirimkan pada Selasa (27/11) atau Rabu (28/11) mendatang.
"Dengan surat itu, Presiden dapat meluruskan masalah ini, bahwa dirinya tidak menghadiri pertemuan dengan Pimpinan PT Merpati di DPR, karena sedang bersamaan waktunya tugas di Klaten," katanya.