Senin 26 Nov 2012 19:59 WIB

Perbatasan Israel dengan Suriah Memanas

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Karta Raharja Ucu
Tank-tank Israel dalam posisi menghadap sebuah desa Suriah dari Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel, Senin (12/11).
Foto: Reuters/Avihu Shapira
Tank-tank Israel dalam posisi menghadap sebuah desa Suriah dari Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel, Senin (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GOLAN -- Ketegangan masih menyelimuti wilayah perbatasan Palestina pascagencatan senjata Hamas - Israel, Rabu (21/11) lalu. Serangan tak bertuan menghantam patroli militer Israel di Dataran Tinggi Golan dari arah Suriah.

Belum ada yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. "Ada serangan menuju kendaran militer Israel di sepanjang perbatasan (Golan)," kata seorang juru bicara militer Israel kepada kantor berita AFP, dan dilansir Turkish Weekly, Senin (26/11).

Sumber tersebut mengatakan serangan terjadi Ahad (25/11) malam waktu setempat. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam serangan yang berasal dari arah timur laut Dataran Tinggi Golan itu.

Juru bicara ini menyatakan militer zionis tidak membalas serangan, dan memilih melaporkan insiden tersebut kepada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk diselidiki. Serangan itu membuat Israel menyiagakan prajurit dan artileri berupa Tank Merkava di Dataran Tinggi Golan.

Resminya tentara zionis mengantisipasi melebarnya perang tua di Suriah. Namun internasional menolak keberadaan tentara di kawasan tersebut.

Dataran Tinggi Golan adalah kawasan perbukitan setinggi 2.800 meter. Tempat itu strategis sebagai suar pengamat negara-negara sekitar, yang terletak di simpang batas Lebanon, Yordania, Suriah dan Negara Yahudi.

Internasional mengakui kawasan seluas tak kurang dari 1.800 kilo meter per segi itu adalah milik Suriah. Namun zionis mencaplok kawasan tersebut dalam perang Yon Kippur 1973, dan memberi nama bukit tersebut sebagai 'Mata Israel'.

Secara teknis Israel dan Suriah tidak pernah melakukan perdamaian. Keduanya masih berperang untuk mempertahankan dataran tersebut.

sumber : Reuters/AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement