REPUBLIKA.CO.ID, GOLAN -- PBB mengerahkan pasukan penjaga perdamaian yang menghalangi eskalasi militer di kawasan Dataran Tinggi Golan, menyusul memanasnya situasi di perbatasan utara Israel tersebut.
Situasi beringsut tenang dalam beberapa dekade lalu. Namun pekan lalu saat Hamas melawan agresi Israel, Merkava Israel juga menembakkan mortir ke sejumlah wilayah Suriah.
Serangan tersebut adalah balasan setelah militer Suriah melayangkan beberapa mortir ke fasilitas militer Israel, dan pemukiman Yahudi di dataran tinggi tersebut. (baca: Perbatasan Israel dengan Suriah Memanas).
Sedangkan di Beirut, Lebanon, perang kata-kata mulai dilancarkan Faksi Syiah, Hizbullah terhadap Israel. Faksi afiliasi Iran ini mengancam akan melumatkan kota-kota di Israel jika Negara Yahudi itu mencoba menyerang Lebanon.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya telah siap dengan ribuan roket serbu yang sengaja diarahkan ke Israel. Roket tersebut hanya akan diluncurkan jika zionis mencoba menyerang Lebanon.
"Israel terguncang dengan (roket) Fajr-5 selama delapan hari dari Gaza. Kami akan menghantam Tel Aviv dan kota lainnya dengan ribuan roket sekaligus. Bagaimana mereka (Israel) akan tetap berdiri," kata Nasrallah, di Beirut, Lebanon, seperti dikutip The Associated Press, Ahad (25/11).
Hizbullah meluncurkan tidak kurang dari empat ribu Roket Katyusha pada perang 2006. Nasrallah tidak menyebutkan berapa jumlah kekuatan roket-roket yang siap mengahantam Israel tersebut. Namun pada 2006 dia pernah mengatakan lebih dari 20 ribu.
Intelijen Israel mengatakan kepada AP, pascaperang 34 hari telah mengubah banyak kemajuan sistem persenjataan sayap bersenjata Lebanon tersebut. Hizbullah berhasil menerbangkan pesawat tidak berawaknya (drone) di atas situs-situs pertahanan milik Israel, Agustus lalu.
Pihaknya mengakui penerbangan tersebut adalah bagian dari kerja sama Hizbullah dengan Iran. "Israel harus mendengarkan baik-baik. Dari Kiryat Shemona ke Eilat, di Laut Merah, sampai perbatasan Yordania ke Laut Merah," kata dia.
"Pertempuran dengan kami akan menjadikan seluruh pendudukan Israel (lenyap)," ujarnya mengancam.