Selasa 27 Nov 2012 10:36 WIB

Dr Din Syamsuddin: Muhammadiyah Wujudkan Masyarakat Madani (2)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Sejumlah peserta mengikuti acara Milad Seabad Muhammadiyah di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (18/11).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sejumlah peserta mengikuti acara Milad Seabad Muhammadiyah di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (18/11).

Apa saja pencapaian penting Muhammadiyah?

Menurut kami, secara subjektif, keberadaan Muhammadiyah sangat menentukan untuk mewujudkan masyarakat madani. Ini sudah kami lakukan secara efektif jauh sebelum kemerdekaan dan terus dilakukan hingga sekarang.

Gerakan pendidikan yang dipelopori Muhammadiyah menjadi gerakan nasional sebagai gerakan pembaruan pendidikan.

Tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti Sudirman menjadi pendiri Tentara Nasional Indonesia yang perjuangannya sangat menentukan eksistensi republik ini.

Ada pula orang-orang seperti Djuanda yang menghasilkan banyak terobosan ketika menjadi perdana menteri. Ki Bagus Hadikusumo di awal kemerdekaan menyelamatkan negara, ketika ada kontroversi terhadap piagam Jakarta dan banyak lagi tokoh Muhammadiyah yang telah memberikan kontribusi kepada negara ini.

Bahkan hingga kini, kader-kader Muhammadiyah bisa terus tampil di masyarakat, terutama di bidang politik. Sekarang mekanisme politik lewat jalur kepartaian. Kami terus mendorong kader menyebar di partai politik agar dapat turut aktif dalam gerakan kultural, membangun moral adi luhung, dan menegakkan amar makruf nahi mungkar.

Kader Muhammadiyah harus memastikan agar republik ini tidak kehilangan arah dan tetap berjalan sesuai cita-cita para pendiri negara ini dulu.

Apa saja tantangan Muhammadiyah ke depan?

Tantangan  akan sangat berat dan kompleks. Ada dinamika eksternal, baik pada tingkat nasional dan global. Di global terjadi pergeseran geostrategis di bidang poliotik, ekonomi, dan budaya.

Untuk itu, Muhammadiyah perlu  memperkuat diri dan melakukan mekanisme pertahanan diri dengan menumbuhkan etos dan nilai-nilai keutamaannya. Etos beramal, berjuang, dan bersaing. Dan alhamdulillah, hal itu bisa terjaga, sehingga kami optimistis menghadapi masa depan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement