Selasa 27 Nov 2012 11:13 WIB

Dr Din Syamsuddin: Muhammadiyah Tetap Junjung Dakwah Pencerahan (3-habis)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

Apa yang akan dilakukan Muhammadiyah untuk mengambil peran lebih besar di tingkat global?

Di tataran global, kini terjadi beragam perubahan situasi. Konflik-konflik terjadi. Misalnya, di Filipina Selatan, Thailand Selatan, atau di berbagai belahan dunia lain.

Kami tidak tinggal diam atas perkara tersebut, meskipun kami bermarkas di Indonesia. Kami aktif melakukan dialog antaragama dan peradaban di tingkat dunia untuk menghasilkan resolusi konflik dan perdamaian.

Kami, misalnya, terlibat sebagai anggota internasional sejumlah kelompok kemanusiaan untuk perdamaian. Salah satunya dalam menyelesaikan masalah antara Pemerintah Filipina dan Moro Islamic Liberation Front.

Sementara di Thailand Selatan, kami masuk lewat cara yang lebih halus untuk menghadirkan perdamaian yaitu dengan memberikan beasiswa kepada 239 mahasiswa dari empat provinsi Thailand untuk berkuliah di enam universitas di Pulau Jawa.

Kami juga terlibat dalam gerakan-gerakan perdamaian tingkat dunia lainnya. Misalnya, bekerja sama dengan organisasi Katolik terbesar dunia, Sant Egidio. Ada pula perjanjian Muhammadiyah dengan negara-negara seperti Inggris dan Australia terkait hal yang sama.

Apa harapan Muhammadiyah ke depan?

Kami berharap apa yang telah dicapai di masa lampau dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan di abad kedua ini. Kami terus melakukan penyesuaian diri, sehingga mampu menjadi faktor pendukung yang efektif di Indonesia dan berperan sebagai pembawa perubahan serta perdamaian di Tanah Air.

Muhammadiyah akan terus fokus di sektor kebudayaan dan sekitarnya, termasuk pendidikan, kesehatan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat secara luas. Kami akan terus menjunjung dakwah pencerahan seperti yang diusung Muhammadiyah sejak dulu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement