REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah ledakan terjadi di pabrik tahu, di Jalan Gardu Dalem, Kampung Banbon, RT011 RW02, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tiga orang karyawan menderita luka kritis akibat ledakan tersebut.
"Peristiwa terjadi sekitar pukul 08.15 WIB," ujar Kapolsek Jagakarsa, Kompol Arsalam, Selasa (27/11). Arsalam mengatakan, sumber ledakan diduga berasal dari tabung uap yang tertutup rapat. Karena tersumbat, maka ada tekanan dan terjadi ledakan. Akibatnya, tiga orang mengalami luka-luka dan semuanya kritis.
Lebih lanjut, Arsalam mengatakan, saat terjadi ledakan pemilik pabrik tersebut tidak ada ditempat. Sebab, pemilik pabrik tahu yang berinisial W tersebut masih dalam proses penyidikan di Mabes Polri, karena tahu yang di produksi mengandung formalin dan di duga melanggar UU Kesehatan. "Jadi pada saat ledakan, hanya ada karyawannya sekitar enam orang," ujar Arsalam.
Saat ini, pihaknya masih melakukan penyidikan terkait ledakan itu. Polisi juga masih meminta keterangan dari karyawan lainnya sebagai saksi.
Tiga orang korban diketahui bernama Arfin alias Apin (26 tahun), Waluyo (45 tahun), dan Anwar Prasetya (19 tahun). Korban bernama Apin diketahui telah meninggal dunia pada pukul 11.15 WIB setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bunda Depok. Arifin alias Apin tangannya terputus akibat ledakan tersebut.
Sementara korban lainnya yakni Waluyo dan Anwar Prasetya masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Bunda Depok dan Klinik Andika Jagakarsa. Kedua korban rata-rata mengalami luka bakar.