REPUBLIKA.CO.ID, Para kritikus Barat kagum bahwa Sa'di dapat menulis dua karya klasik yang luar biasa,
“The Orchard” (Bustan) dan “The Rose Garden” (Gulistan) dalam jangka waktu dua atau tiga tahun.
Berikut petikan sebagian karya Sa’di:
Sangkar
Ketika burung beo dikunci bersama burung gagak, ia berpikir bahwa merupakan keberuntungan dapat keluar dari sangkar.
Relatif
Sebuah lampu sama sekali tidak tampak bercahaya di hadapan matahari;
Dan sebuah menara yang tinggi tampak rendah di bawah kaki gunung.
Apabila engkau membakar hutan, jika dirimu bijak,
Engkau akan menghindari harimau.
Informasi dan Pengetahuan
Sebanyak apa pun engkau belajar, tidak akan mengerti jika tidak bertindak.
Seekor keledai yang membawa buku, tidaklah menjadi seorang cendekiawan maupun bijak.
Kehampaan akan esensi, apa yang ia pelajari--
Apakah kayu bakar atau buku?
Pawang Gajah
Jangan berteman dengan pawang gajah,
Jika engkau tidak memiliki ruang yang cukup untuk menjamu gajah.
Seorang Darwis yang Bersumpah untuk Menyendiri
Seorang darwis yang bersumpah untuk menyendiri duduk di padang pasir, ketika seorang raja berlalu beserta rombongannya.
Karena sedang dalam keadaan konsentrasi, ia tidak memerhatikan. Bahkan tidak mengangkat kepalanya saat arak-arakan melintasinya.
'Sang raja, yang ingin dihormati sebagaimana layaknya, merasa marah dan berkata, "Orang-orang berjubah compang-camping ini tidak berperasaan, seperti binatang, tidak tahu kesopanan maupun kerendahan hati."
Wazir sang Sultan mendekatinya dan berkata, "Wahai kaum darwis! Sultan dari seluruh dunia baru saja melintasimu, mengapa engkau tidak menghormatinya?"
Si darwis menjawab, "Biarkan Sultan mencari penghormatan dari mereka yang mencari keuntungan atas niat baiknya. Katakan kepadanya juga, bahwa para raja diciptakan untuk melindungi rakyat. Rakyat tidak diciptakan untuk melayani raja."
Keselamatan dan Kekayaan
Di dalam laut, kekayaan terlalu sulit dibandingkan.
Tetapi jika engkau mencari keselamatan, ada di tepi laut.
Rumah dan Unta
Seekor rubah berlari-lari ketakutan. Seseorang bertanya apa masalahnya. Jawab rubah, "Mereka menggunakan unta untuk dipekerjakan."
"Bodoh! " jawab orang tersebut, "Takdir unta tidak ada hubungannya dengan dirimu, bahkan tampang saja tidak sama."
"Diam!" jawab si rubah, "Seandainya pengintrik sepertiku ditetapkan menjadi unta, siapa yang akan berusaha untuk pembebasanku?"