Rabu 28 Nov 2012 20:37 WIB

AS dan Jerman Menolak, Sebagian Eropa Mendukung Palestina

Rep: afriza janifa/ Red: Taufik Rachman
Bendera Palestina berkibar
Foto: goldenraindrop.wordpress.com
Bendera Palestina berkibar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Associated Press melaporkan ada sejumlah negara kunci yang akan memberikan dukungan peningkatan status Palestina di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Negara-negara pendukung

Rusia: Mungkin setuju, sebagaimana mendukung keanggotaan Palestina di Badan Kebudayaan PBB, UNESCO. Menlu Rusia mengatakan, "Percaya bahwa warga Palestina memiliki hak untuk langkah tersebut. Kami berharap pemimpin Palestina telah memperhitungkan kemungkinan konsekuensi dari tindakan tersebut,"

Prancis: Setuju. Menlu Perancis Laurent Fabius membuat pengumuman, "Dalam kasus apapun, itu hanya melalui perundingan (tanpa syarat dan segera dilakukan Palestina dan Israel), kita akan mampu merealisasikan sebuah negara Palestina," ujarnya, Selasa.

Cina: Setuju. Menlu Cina menegaskan kembali dukungan untuk aspirasi rakyat Palestina di PBB selama pertemuan dengan utusan Palestina, Jumat lalu.

Spanyol, Norwegia, Denmark dan Swiss: semua mengumumkan pada Rabu, akan memilih ya untuk Palestina dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB 29 November esok.  Pemerintah Swiss bahkan menyebut status tersebut sebuah perubahan baik konstruktif maupun pragmatik.

Austria: Mungkin setuju. Kantor berita Austria mengabarkan Kemenlu menyatakan Austria akan memilih untuk mendukung.

India: setuju

Negara kunci yang menolak

AS: menolak

Jerman: Mungkin tidak atau abstain. "Perdamaian abadi di wilayah tersebut hanya dapat dicapai jika Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan untuk mencapai kesepakatan akhir atas solusi dua negara," ujar pernyataan kementerian luar negeri.

Negara yang belum jelas menentukan pilihan atau abstain

Inggris: Tidak jelas. Inggris pun abstain saat keanggotaan Palestina di UNESCO. Namun Inggris sebelumnya telah didesak untuk mendukung Palestina mengingat negara tersebut memiliki tanggung jawab atas sejarah suram Palestina. Inggris bahkan sempat memberikan persyaratan akan memberi dukungan status asalkan Palestina tak bergabung pada Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) dan berkomitmen melanjutkan perundingan dengan Israel. -

Australia: Perdana Menteri Australia Julia Gillard menyatakan Australia akan abstain. Namun ia mengatakan pada parlemen, "kebijakan bipartisan di partai-partai besar parlemen ini mendukung Israel, mendukung perdamaian di Timur Tengah, mendukung dua negara di Timur Tengah," ujar Gillard.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement