Kamis 29 Nov 2012 10:45 WIB

Jelang HUT OPM, Warga Jayapura Diimbau Ciptakan Situasi Kondusif

Red: Djibril Muhammad
Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Foto: napiremkorwa.blogspot.com
Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Jelang peringatan hari ulang tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 1 Desember mendatang situasi Papua diperkirakan kurang kondusif. Karena itu Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolsek) Jayapura, AKBP Alfred Papare mengimbau kepada warga setempat agar ikut menciptakan situasi yang kondusif.

"Saya mengimbau kepada masyarakat Jayapura agar tetap ikut menjaga keamanan kota yang kita cintai, sehingga tercipta lingkungan yang bersahabat dan situasi yang kondusif," kata AKBP Alfred di Jayapura, Papua, Kamis (29/11).

Untuk pengamanan menjelang 1 Desember nanti, kata Kapolres, pihaknya akan menambah sejumlah personil yang bertugas di pos-pos polisi, termasuk dengan melakukan patroli berjalan kaki di perbukitan Abepura, Kampung Nafri, Buper Waena, dan belakang kantor Wali Kota Jayapura yang menghubungkan jalan alternatif.

"Tiap pos polisi yang tersebar di kota ini akan ditambah personilnya atau yang akan bertugas berjumlah sepuluh orang," katanya.

Kapolres Alfred juga menambahkan, jika pihaknya akan menambah dua pos pengamanan di Kampung Buton, Distrik Abepura dan di Kilometer Sembilan, Distrik Muara Tami guna antisipasi pengamanan 1 Desember 2012 yang biasa diperingati sebagai HUT OPM.

"Termasuk dengan menambah dua pos polisi di Kampung Buton dan di Kilometer Sembilan," katanya.

Sementara itu, Sunarto warga Koya Timur, Distrik Muara Tami mengaku, senang dengan rencana Polresta Jayapura yang akan menambah (bangun) pos polisi di Kilo Meter Sembilan, sehingga pihaknya merasa aman dan nyaman untuk melakukan aktivitas berdagang ke pasar Youtefa, Abepura.

"Kami senang jika polisi membangun pos di Kilo Meter Sembilan, paling tidak kami merasa aman dan terlindungi," katanya.

Apa lagi, lanjut Sunarto, biasanya jelang 1 Desember warga Distrik Muara Tami yang langsung berbatasan dengan negara tetangga Papua New Guinea takut untuk melakukan aktivitas berladang/berkebun ataupun menjual hasilnya ke pasar Abepura hingga sore.

"Yah, biasanya kita pada takut kalau situasinya seperti ini. Kami lebih memilih tinggal di rumah saja. Tapi mudah-mudahan dengan adanya pos polisi yang dibangun itu, bisa lebih berikan perlindungan hukum kepada kami yang hanya masyarakat biasa," katanya.

"Dan kami siap menjaga keamanan lingkungan tempat tinggal kita masing-masing termasuk berkoordinasi dengan aparat keamanan," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement