Kamis 29 Nov 2012 15:52 WIB

PLN Siapkan Tambahan 60 MW untuk KTT APEC Bali

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Gardu listrik PLN di Depok
Foto: Musiron/Republika
Gardu listrik PLN di Depok

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Untuk mendukun kelncaran pelaksanaan KTT APEC tahun depan, PT PLN Distribusi Bali menyiapkan tambahan cadangan listrik baru untuk kawasan Nusa Dua dan sekitarnya, sebersar 60 megawatt. Manger PLN Area  Bali Selatan, I Nyoman Sueca, mengatakan, dengan penambahan daya listrik sebesar itu, diharapkan tidak terjadi gangguan atau pemadaman selama pelaksanaan KTT APEC.

 "Kami berharap pelaksanaan KTT APEC bisa lancar dan tidak ada permasalahan dalam suplai aliran listriik," kata Sueca di Denpasar, Bali, Kamis (29/11).

Pernyataan itu disampaikan Sueca dalam jumpa wartawan menanggapi peristiwa padamnya listrik di Bandara Ngurah Rai, Bali, pada Senin (26/11) dan Kamis (28/11). Kendati hanya padam beberapa menit, padamnya listrik dirasakan menganggu pelayanan penumpan di bandara itu.

Didampingi Humas PLN Distribusi Bali, Agung Mastika, Sueca menyebutkan, selain cadangan daya untuk Nusa Dua, daya 60 MW itu juga disiapkan untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di Bandara Ngurah Rai. Dengan renovasi bandara internasional itu, diperkirakan Bandara Ngurah Rai memerlukan tambahan daya listrik.

Saat ini Bandara Ngurah Rai memerlukan daya listrik dari PLN sebesar 4,9 megawatt, sedangkan kawasan Nusa Dua memerlukan daya 170 megawatt. Menurut Sueca, listrik sebesar 4,9 megawatt, hampir sama dengan kebutuhan listrik di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Mengenai padamnya listrik di Bandara Nurah Rai, disebutkan Sueca, bukan karena kurangnya pasokan listrik oleh PLN, tetapi karena terjadinya hubungan singkat pada saluran instalasi listrik di Bandara Nurah Rai. Karena itu sebut Sueca, saat listrik padam, PLN hanya bersifat membantu dan teknisi listrik bandara yang harus menyelesaikan atau memperbaikinya. "Jadi ada instalasi listrik yang kena garuk alat berat yang sedang dioperasikan untuk renovasi Bandara Ngurah Rai," katanya.

Sementara itu, Humas PT Angkasa Pura I yang mengoperasikan Bandara Ngurah Rai, Sherly Yunita, menolak memberikan keterangan. Dia menyilakan menghubungi Asisten Manager Hukum dan Humas PT AP I, Alfasyah. Namun dihubungi handphone-nya, selalu sibuk.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement