REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tujuh warga Gaza dilaporkan terluka karena diberondong peluru oleh militer Israel di zona daerah penyangga, Rabu (28/11).
Pejabat Kesehatan Palestina mengatakan satu korban mengalami luka parah. Kemudian seorang pria tewas di kawasan dekat pagar perbatasan Gaza dan Israel.
Pejabat senior Israel mengatakan episode pembunuhan tersebut terjadi karena warga Gaza berusaha merombak 'susunan baru'. Israel mengklaim warga Gaza melakukan pelanggaran.
"Ketika kita berfikir ada pelanggaran, kita menanggapinya," ujar pejabat senior itu.
Sementara Angkatan Laut Israel menembaki dua kapal yang berisi nelayan Palestina di Jalur Gaza, Rabu (28/11). Akibatnya, satu kapal dilaporkan tenggelam.
Sembilan nelayan dilaporkan ditahan AL Israel. Mereka dituding melanggar zona blokade Israel terhadap perairan Gaza.
Alasan penangkapan itu lantaran Israel memperluas batas zona di Jalur Gaza usai genjatan senjata dengan pejuang Hamas. Juru bicara Militer Israel mengatakan pihaknya menggiring nelayan di dua kapal ke Pelabuhan Mediterania Israel Asdod untuk dimintai keterangan.
Kementerian Dalam Negeri Hamas di Jalur Gaza menyebut satu kapal nelayan palestina tenggelam karena diberondong peluru tentara AL Israel. Tapi Israel membatahnya.
Juru Bicara Hamas, Islam Shahwan menganggap penahanan dua kapal nelayan Palestina oleh tentara Angkatan Laut Israel sebagai pembajakan maritim. Sikap Israel dianggap akan merusak kesepakatan genjatan senjata.
"Kami dalam kondisi mendesak membutuhkan masyarakat internasional untuk melawan musuh, untuk mematuhi ketenangan (genjatan senjata). Dengan tindakan yang tidak dibenarkan ini, upaya ini akan mengancam kehancuran ketenangan," tuturnya.