Kamis 29 Nov 2012 17:27 WIB

Rel Belum Normal, PT KAI Batasi Penjualan Tiket

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Uji coba rangkaian kereta api melewati satu jalur rel di Cilebut Timur, Senin (26/11).
Foto: Republika/Lida Puspaningtyas
Uji coba rangkaian kereta api melewati satu jalur rel di Cilebut Timur, Senin (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT KAI membatasi penjualan tiket Kereta Rel Listrik (KRL) dari dan menuju Bogor. Hal ini lantaran perbaikan pada lokasi jalur rel yang terkena dampak peristiwa alam longsor belum selesai secara keseluruhan.

KRL yang akan berangkat dan menuju Stasiun Bogor belum dapat diberlakukan sesuai dengan jadwal normal karena baru satu jalur rel yang dapat dioperasikan. Akibatnya KRL melintas bergantian dengan kecepatan maksimum 5 kilometer/jam.

Dengan keberangkatan KRL yang terbatas maka penjualan tiket dibatasi sesuai dengan kapasitas ka yang tersedia (12 perjalanan pagi hari dan 12 perjalanan sore hari). "Tiap satu orang hanya dapat membeli satu tiket," tulis PT KAI dalam keterangan persnya, Kamis (29/11).

Berikut adalah jumlah tiket yang akan dijual. Stasiun Bogor yaitu Commuter Line sejumlah 9000 tiket dan Ekonomi 3400 tiket. Dari. Stasiun Cilebut terdiri dari tiket Commuter Line sejumlah 4000 lembar dan Ekonomi sebanyak 1400 tiket.

Penumpang dihimbau tidak memaksakan diri melakukan perjalanan dengan KRL karena keterbatasan kapasitas angkut. Bagi penumpang yang tidak mendapatkan tiket agar mengunakan moda transportasi lain.

PT KAI (Persero) dan PT KAI Commuter Jabodetabek tidak menyediakan moda transportasi gratis untuk mengangkut calon penumpang yang tidak mendapatkan tiket.

PT KAI (Persero) dan PT KAI Commuter Jabodetabek mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya bagi seluruh pengguna jasa KRL karena kenyamanan perjalanan terganggu akibat perbaikan rel yang terkena dampak peristiwa alam longsor pada Rabu, (21/11) lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement