Kamis 29 Nov 2012 17:51 WIB

Puskaptis: Elektabilitas Jusuf Kalla Tertinggi

Jusuf Kalla
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Hasil survei terbaru yang dilakukan Pusat Kajian Pembangunan dan Kajian Strategis (Puskaptis) mencatat tingkat elektabilitas tertinggi untuk posisi capres adalah Jusuf Kalla (JK). Sedangkan untuk posisi cawapres adalah Dahlan Iskan.

Bos Puskaptis Husin Yazid mengatakan JK menjadi yang tertinggi karena calon pemimpin yang dirindukan publik adalah sosok populis yang bisa bertindak cepat, tegas, dan cekatan, persis seperti karakter yang dimilikki JK.

"Dari sisi kelayakan pasar, kandidat bisa diajukan jika dikenal dan disukai publik. Sekarang kandidat seperti trennya adalah kandidat yang populis, merakyat, cekatan, tegas, cepat," kata Husin lewat rilis yang diterima Republika, Kamis (29/11).

"Dari survey Puskaptis, Jusuf Kalla atau JK mendapat suara tingkat elektabilitas tertinggi mencapai 14,32 persen," katanya.

Menyusul setelah JK adalah Prabowo Subianto dengan tingkat elektabilitas sebesar 12,58 persen. Urutan selanjutnya adalah Hatta Rajasa dengan 8,65 persen. Sedangkan Aburizal Bakrie memiliki tingkat elektabilitas 7,13 persen dan Megawati Soekarnoputri meraih 6,14 persen.

"Selanjutnya berturut-turut urut adalah Wiranto, Surya Paloh, Sultan Hamengkubuwono X, Ani Susilo Bambang Yuhoyono, Suryadharma Ali, Pramono Edhie Wibowo, Anas Urbaningrum, dan Luthfi Hasan," ungkapnya.

Adapun untuk kandidat wakil presiden, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menjadi kandidat wakil presiden terkuat. Tingkat elektabilitasnya tertinggi dibanding tokoh-tokoh lain yakni mencapai 20,97 persen.

Setelah Dahlan, tokoh lain yang juga membukukan tingkat elektabilitas tinggi berdasar hasil survei adalah Menteri Koordinator Perekonomian Hata Rajasa (15,21 persen) dan politisi senior Akbar Tanjung (7,27 persen).

"Setelah itu berturut-turut adalah Mahfud MD, Hidayat Nur Wahid, Din Syamsudin, Said Agil Siradj, Agung Laksono, dan Pramono Edhie Wibowo," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement