REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Peningkatan status Palestina di PBB menjadi bahan pergunjingan di Amerika Serikat dan Israel. Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Susan Rice menyebut perdamaian antara Israel dan Palestina hanya akan terwujud lewat perundingan langsung.
"Para pendukung dalam resolusi hari ini mengatakan mereka mengusahakan satu negara Palestina yang independen dan berfungsi dalam perdamaian dengan Israel. Itulah yang kami lakukan," tegasnya seperti dinukil AFP.
Rice menegaskan AS sudah lama menyebut jalan satu-satunya mendirikan negara Palestina, dan menyelesaikan masalah status permanen negara Palestina adalah melalui perundingan langsung.
"Amerika Serikat karena itu menyerukan kedua pihak menyerukan dimulainya kembali perundingan-perundingan, tanpa prasyarat-prasyarat menyangkut semua masalah yang belum diselesaikan antara mereka. AS akan terus mendesak semua pihak menghindari tindakan-tindakan provokatif lebih jauh di kawasan itu, di New York atau dimanapun," papar Rice.
"Kami," lanjut Rice, "akan tetap menentang keras setiap dan segala aksi sepihak dalam badan-badan internasional atau perjanjian yang sebenarnya dapat dirundingkan, termasuk negara Palestina. Dan kami akan terus melakukan dengan berani menghadapi segala usaha yang tidak mengesahkan Israel atau mengganggu keamanannya."
"Konflik di Gaza baru-baru ini hanya peringatan terakhir bahwa tidak adanya perdamaian akan berisiko munculnya perang," ujarnya mengancam.
Rice menilai negara yang menentang status Palestina akan didukung AS. "Kami mendesak mereka mendukung harapan kami bagi perdamaian antara satu negara Palestina yang berdaulat, dan satu Israel yang terjamin keamanannya untuk bergabung bersama kami, dalam mendukung perundingan-perundingan, tidak mendorong gangguan lebih jauh."