Laporan Wartawan Republika Muhammad Akbar Wijaya dari Jalur Gaza
REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Peningkatan status Palestina sebagai menjadi negara pemantau non anggota di PBB, tidak akan menyurutkan jalan perjuangan bersenjata Hamas.
Kepala Urusan Luar Negeri sekaligus Juru Bicara Hamas, Moshir O. Al Masri kepada para wartawan Indonesia, di Gaza Palestina, Jumat (30/11), mengatakan Hamas terbuka dengan jalan diplomasi. Asalkan, Israel berhenti menjajah tanah Palestina.
Selama Israel masih menggunakan kekuatan senjata untuk mengusir rakyat Palestina dari tanah Gaza, Moshir menegaskan Hamas akan selalu siap memberi serangan balasan yang tak kalah menyakitkan.
"Kami akan tetap melawan serangan militer Israel, sebagaimana rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda," ujar Moshir menegaskan.
Selama ini Hamas dan Fattah telah menjalin komunikasi untuk mewujudkan rekonsiliasi kedua belah pihak. Serangan delapan hari Israel ke Jalur Gaza, membawa berkah bagi persatuan komponen politik dan perjuangan di Palestina.
Moshir mengatakan rekonsiliasi Hamas dan Fattah merupakan jalan yang tak terelakan dalam mewujudkan Palestina merdeka. Moshir berpendapat saat ini Hamas dan Fattah sedang membangun kesepakatan untuk memperjuangkan hak warga Palestina.
"Kemenangan yang hakiki tak akan tercapai tanpa rekonsiliasi," katanya.