REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI),Jumat, ditutup melemah sebesar 42,94 poin pada akhir pekan di tengah meningkatnya bursa saham global.
IHSG BEI ditutup turun 42,94 poin atau 0,99 persen ke posisi 4.276,14. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 11,39 poin (1,54 persen) ke level 727,07.
"IHSG BEI melemah di tengah bursa saham regional yang berada dalam area positif. Indeks BEI dilanda 'profit taking' didorong beberapa pelaku pasar asing masih mengambil posisi jual," kata analis Trust Securities Reza Priyambada.
Ia menambahkan, pelaku pasar asing yang masih mengambil posisi jual itu mempengaruhi transaksi pemodal domestik secara psikologis. Meski demikian, dengan positifnya bursa regional akan membuat IHSG BEI pada perdagangan saham berikutnya diperkirakan kembali naik.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menambahkan, IHSG pada perdagangan akhir pekan ini didorong oleh turunnya saham perkebunan dan perbankan.
Menurut dia, saham perbankan turun karena Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan kredit perbankan tahun depan dari 25 persen menjadi 23 persen.
Ia memproyeksikan, mengawali pekan depan, (3/12) diperkirakan indeks BEI bergerak "mixed" dengan kecenderungan melemah pada kisaran 4.250-4.320 poin.
Sementara, frekuensi perdagangan saham di BEI sebanyak 177.233 kali transaksi dengan volume mencapai 5,289 miliar lembar saham senilai Rp6,734 triliun. Efek yang bergerak menguat sebanyak 124 saham, 131 saham melemah, dan 106 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng menguat 107,50 poin (0,49 persen) ke level 22.030,39, indeks Nikkei-225 naik 45,13 poin (0,48 persen) ke level 9.446,01, dan Straits Times menguat 24,05 poin (0,79 persen) ke level 3.069,95.